2 HARI BELUM PULIH FIT PUTRI SULUNG KAMI KARENA MELIHAT TEMANNYA KEMASUKAN - FISIKA EKA Ku Suka

Kamis, 25 Juni 2020

2 HARI BELUM PULIH FIT PUTRI SULUNG KAMI KARENA MELIHAT TEMANNYA KEMASUKAN




Selamat Siang semangat pagi
Pengunjung dan pembaca setia FISIKA EKA Ku Suka yang hebat,

Liburan sekolah baru saja dimulai karena baru saja penerimaan Raport untuk semua siswa sekolah. Senin, 22 Juni 2020 siang putri sulung kami berpamitan sekaligus minta di antar ke rumah temannya biasa bermain dan bersekolah di Gang Madirsan- Tanjung Morawa.
                
Berhubung kondisi penulis kurang fit karena 3 hari kena hujan ( Jumat, Sabtu dan Minggu ) akhirnya putri sulung kami naik becak ke rumah temannya yg di Madirsan tersebut.Dan dimintanya ongkos becak.Lalu penulis memberi uang Rp 10.000,- untuk ongkos nya.

Sebelum berangkat tak lupa memberi pesan putri sulung kami nanti melalui WhatsApp akan di beri tahu minta dijemput. Dan memang hal tersebut sudah biasa. Ketika penulis sedang berada di luar kota karena tugas yang mengantar atau menjemput adalah BOLANGnya (Kakek).

Sore hari, penulis di temani istri pergi berobat ke sebuah praktek Bidan terdekat tempat biasa berobat dan membeli obat.Karena flu dan batuk dirasakan makin menjadi-jadi.

Sekembalinya dari berobat tidak berapa lama kemudian hujan turun dengan derasnya disertai petir. Hujan hampir reda nenek putri sulung kami  mulai gelisah dan bertanya bagaimana Kak Fika? Kok belum dijemput?

Penulis merasa badan belum fit kali. Kan baru saja berobat.
Menjelang pukul 21.00 WIB barulah terdengar suara sepeda motor matic yang mengantar putri sulung kami. Ternyata ibu dari salah satu teman nya yang mengantar pulang.Dan sebelum mengantar ke rumah kami, terlebih dahulu mengantar temannya yg satu lagi.

Dari penuturan Ibu temannya tersebut penulis mengambil kesimpulan, ternyata tempat berkunjung Kak Fika berubah dari Gang Madirsan menjadi ke Kampung Banten yang juga memang tempat biasa berkunjung dan berdiskusi.

Sampai di rumah segera putri sulung kami mengganti pakaian dan segera ke kamar mandi. Keluar dari kamar mandi langsung saja ibu menanyakan kenapa sampai malam baru pulang?

Tidak ada jawaban dari putri sulung penulis. Diam saja sambil sesekali melihat androidnya.Yang aneh lama ke lamaan matanya tidak berkedip, melotot tapi pandangannya kosong.

Istri penulis mulai panik dan meminta ceritakan apa yang terjadi.
Keluar air mata putri sulung penulis.Tapi anehnya bukan karena menangis.
Lalu penulis segera menyuruh adik putri sulung untuk memanggil neneknya. Kebetulan rumah nenek putri  sulung penulis tidak berapa jauh dari rumah.
Tak lupa paman dan bibinya yg di sebelah rumah juga diingatkan sehingga di rumah semakin ramai.

Paman putri penulis melalui android mencoba menghubungi orang tua salah satu teman putri penulis. Kebetulan paman putri penulis mengenalnya dan temannya juga ketika bersekolah dibangku menengah dulu.

Beberapa menit kemudian, datanglah kedua orang tua teman putri penulis dengan seseorang yang kemudian di ketahui bermarga Purba. Menurut versi yang bermarga Purba tersebut Kak Fika dan kedua teman sepermainannya waktu mau hujan dan menjelang magrib ada main-main ke suatu tempat yang menurutnya ada penunggunya .

Lalu yang bermarga Purba (Simalungun) tersebut berusaha mengobati dan tidak berapa lama dari menjerit-jerit dan sesekali tertawa Kak Fika mulai tenang. Tapi itu tidak berapa lama, tiba-tiba napasnya seperti berat dan susah bernapas kemudian badannya mulai tegang.

Merasa seperti kurang dengan penanganan yang dilakukan oleh yang bermarga Purba tadi, maka Bapak dari teman putri kami segera menghubungi via ponsel yang dikenalnya dapat menangani kejadian tersebut.

Selang beberapa waktu tibalah Mas Mul yang menurut penuturannya berdomisili Di Gang Irama.Segera beliau menyuruh menyediakan segelas air putih.




















0 komentar: