Selamat pagi semangat Pagi
Pengunjung dan Pembaca setia FISIKA EKA Ku Suka yang hebat,
Beberapa tahun terakhir ini penulis dan istri penulis mulai membuat kesibukan tambahan dengan memelihara beberapa ekor ayam di sebelah rumah. Satu persatu kandang ayam yang sudah jadi dibeli. Begitu juga tempat bertelur ayam juga satu per satu dibeli.
Seiring waktu berjalan tanpa terasa Ayam Kampung yang tadinya dari 1 ekor menjadi puluhan ekor.Khusus ayam Jantannya sengaja dipertahankan 1 ekor dan Ayam betina dipertahankan 10 ekor. Saling bergantian, ketika ada yang mulai beertelur, yang lainnya mulai menetas telurnya.
Sengaja juga diupayakan agar telur ayam kampung dierami sang induk tidak terlalu banyak, ada yang 8 butir atau 5 butir pokok nya tidak lebih dari 10 butir.
Beberapa bulan yang lalu, dari 3 induk terdapat 29 ekor anak ayam dari penyatuan ke 3 induk ayam tersebut. Sengaja di satukan dalam 1 kandang ke 29 anak ayam tadi agar induk segera dilepaskan dan segera juga beretlur kembali.
Ke -29 anak ayam tadi beberapa minggu yang lalu mulai dilepas dari kandangnya dan bebas menjadi makanan sendiri.Kemudian ketika sore hari satu persatu dimasukkan ke dalam kandang. Namun lama ke lamaan ke-29 ayam tadi menjadi terlatih dan sudah bisa masuk ke kandangnya sendiri.
Ketika penulis kembali ke rumah setelah tugas di luar kota, penulis melihat ada yang kurang sepertinya dengan jumlah ayam tersebut. Penasaran, istri menghitungnya dan benar sudah 2 ekor berkurang.
Masih belum menjadi tanda tanya besar, karena kemungkinan di makan tikus tanah atau hewan lain misalnya musang. Tapi kok siang atau sore hilangnya. Kalau karena sakit dan mati harusnya ada bangkai nya. Ini sampai detik ini belum ada 1 ekor pun yang ditanam.
Sampai sebulan kemudian, penulis hitung kembali ayam tadi pagi ternyata tinggal 9 ekor. Berarti sudah berkurang 20 ekor. Menurut Nenek anak-anak di sebelah rumah kami kemungkinan ditangkap orang satu persatu dan sudah langganan supaya tidak segera tau pemiliknya.
Menurut penulis, 20 ekor berkurang ayam tersebut merupakan data yang hebat. Karena biasanya 1 atau 2 ekor yang berkurang atau hilang sudah biasa bagi penulis. Tapi 20 ekor ayam satu persatu berkurang. Dan ayam tersebut menjelang ukuran setengah kilo hilang.Menjadi catatan yang hebat dalam sepanjang sejarah pengalaman penulis memelihara ayam kampung.
Berarti ada pelajaran berharga di sebelah rumah kami, supaya kami lebih berhati-hati dan bersabar. Karena untuk beli makanannya saja lebih Rp.20.000 tiap minggu.Sementara ketika menjelang besar satu persatu hilang.
Jadi ingat penulis dengan sebuah share di grup WhatsApp(WA) yang dibagi salah satu anggota grup whatsApp tersebut :
Tg Morawa, 25 Agustus 2018
0 komentar:
Posting Komentar