TUGAS SENI KAKAK FIKA UNTUK PERTEMUAN KE-4 DI SMA NEGERI 1 TG MORAWA - FISIKA EKA Ku Suka

Senin, 23 Agustus 2021

TUGAS SENI KAKAK FIKA UNTUK PERTEMUAN KE-4 DI SMA NEGERI 1 TG MORAWA

 


Kls: MIPA 1,2,3,4,5,6

Pertemuan ke: 4

Tanggal : 13 Agustus 21

Guru mapel: R. Karo-Karo

 

Materi:

BAB I bagian G. Uji kompetensi hal.6

 

I. Sikap berapresiasi

    Berapresiasi artinya mengamati, menilai, menghargai dst.

Tugas ke: 4

1, Carilah 4 lukisan

2. Buatlah kliping reproduksi karya seni

lukis yang kamu senangi.

3. Tuliskan biografi ringkas tokoh pelukis yang karya-karyanya kamu kliping.

 

II. Keterampilan berapresiasi.

1. Pilih salah satu diantara 4 lukisan yang kamu kliping.

2. Kemudian kemukakan hasil apresiasi kamu dengan tahapan yang benar untuk menyimpulkan makna lukisan.

Tugas kliping seni lukis ini dikumpulkan bukti fisiknya kesekolah tgl 17 Agustus 21. Karena HUT RI. Jadi dikumpulkan tanggal 24 Agustus 21.


KLIPING REPRODUKSI KARYA SENI LUKIS YANG DISENANGI

FIKA FEBRIYANTI BR TARIGAN

Kelas : XI.MIPA.5

I.Sikap Berapresiasi

Tugas  ke 4 :

1.Carilah 4 lukisan

2.Buatlah kliping reproduksi karya seni lukis yang kamu senangi

3.Tuliskan biografi ringkas tokoh pelukis yang karya –karyanya kamu kliping

 

1.Lukisan Kakak dan Adik

Ukuran lukisan : 65 X 79 cm

Cat minyak pada kanvas



 

   Lukisan di atas karya Basuki Abdullah yang berjudul “Kakak dan Adik “ pada tahun 1978.Ini merupakan salah satu karyanya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping. Figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi. Pelukis menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi.Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yang bersahaja dan berwarna gelap , sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan.Dari berbagai fakta tekstur ini. Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih saying dan kemanusiaan.

 

   Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan ini tetap dalam bingkai Romantisisme.Oleh karena itu , figur kakak beradik lebih hadir sebagai idealisasi dunia utuh atau bahkan manis dari pada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan.

 

   Adapun biografi ringkas Basuki Abdullah :

 

Nama lengkap Fransiskus Xaperius Basuki Abdullah lahir di Surakarta, Jawa Tengah Senin, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah pelukis beraliran realis dan naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada tahun 1974. Lukisan-lukisan karyanya menghiasi istana negara, selain menjadi koleksi dari berbagai penjuru dunia. Basuki Abdullah meninggal di Jakarta 5 Nopember 1993 pada usia 78 tahun.

 

2.Lukisan Pengemis

 


Ukuran : 99 X 129 cm

Cat minyak pada canvas

 


 

Lukisan Affandi yang menampilkan sosok “ Pengemis “ (1974 ) merupakan manifestasi pencapaian gaya pribadinya yang kuat. Lewat Ekspresionisme, ia luluh dengan objek-objeknya bersama dengan empati yang tumbuh lewat proses pengamatan dan pendalaman. Setelah empati itumenjadi energi yang masak, maka terjadilah proses penuangan dalam lukisan seperti letupan gunung menuntaskan gejolak lavanya. Dalam setiap ekspresi selain garis-garis lukisannya memunculkan energi yang meluap juga merekam penghayatan keharuan dunia bathinnya. Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh renta pengemis yang duduk menunggu pemberian santuan dari orang yang lewat.

   Penggambaran tubuh renta lewat sulur-sulur garis yang mengalir, menekan ekspresi penderitaan pengemis itu. Warna coklat hitam yang membangun sosok tubuh, serta aksentuasi warna-warna kuning kehijauan sebagai latar belakang semakin mempertajam suasana muram yang terbangun dalam ekspresi keseluruhan. Namun dibalik kemuraman itu vitalitas hidup yang kuat tetap dapat dibaca lewat goresan-goresan yang menggambarkan gerak sebagian figure lain.

   Pilihan sosok pengemis sebagai objek-objek dalam lukisan tidak lepas dari empatinya pada kehidupan masyarakat bawah. Affandi adalah penghayat yang mudah terharu sekaligus petualang hidup yang penuh vitalitas. Objek-objek rongsok dan jelata selalu menggugah empatinya. Namun selain itu , berbagai fenomena kehidupan yang dinamis terus menggugah kepekaan estetiknya. Oleh karena itu ia sering disebut sebagai seorang humanis dalam karya seninya.

 

   Dalam berbagai pernyataan dan lukisannya, ia sering mengungkapkan bahwa matahari , tangan dan kaki merupakan symbol kehidupan. Matahari merupakan manifestasi dari semangat hidup. Tangan menunjukkan sikap yang keras dalam berkarya, dan merealisasi segala idenya. Kaki merupakan ungkapan simbolik dari motivasi untuk terus melangkah maju dalam menjalani kehidupan. Simbol-simbol itu merupakan kristalisasi pengalaman dan sikap hidup Affandi, maupun proses perjalanan keseniannya yang keras dan panjang. Lewat sosok pengemis dalam lukisan itu, kristalisassi pengalaman hidup yang keras dan empati terhadap penderitaan itu dapat terbaca.

 

   Adapun Biografi Affandi secara ringkas :

 

Lahir di Cirebon Jawa Barat, 18 Mei 1907 dan meninggal di Yogyakarta 23 Mei 1990 pada umur 83 tahun meninggal di jawa. Afffandi adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai maestro lukis Indonesia.

 

 

3. Lukisan Penari Bali

Karya Agus Djaya

   Pada lukisan di atas terdapat suasana magis yang terpancar dalam warna warna tersebut. Sosok Penari yang tampil pada lukisan merupakan penampilan suasana ritual dari masyarakat yang masih sangat erat dengan alam.

   Warna biru dan merahnya seperti sudah menemukan karakter tersendiri, sehingga merupakan idiom khas dari pelukis Djaya. Yang menarik hati pelukis kelahiran Pandeglang Banten ini adalah dunia pewayangan. Dalam kanvasnya apabila agus menggambar objek wayang terasa ada kekayaan.

 

Adapun Biografi Agus Djaya secara ringkas :

 

Nama lengkapnya Rd Agoes DjajaSoeminta, lahir di Pandeglang Banten pada tanggal 1 April 1913. Merupakan pelukis asal Indonesia yang di zaman pendudukan Jepang ia direkomendasikan oleh Bung Karno untuk menjadi Ketua Pusat Kebudayaan bagian Seni Rupa ( 1942 – 1945 ).Meninggal pada tanggal 24 April 1994 di Bogor pada usia 81 tahun.

 

 

4. Lukisan Penjual Buah

 



 

   Pada lukisan di atas menggambarkan susasana di sebuah pasar. Orang berlalu lalang dan ada seorang ibu yang menjual buah. Dengan penuh kesabaran menunggu pembeli. Perjuangan seorang ibu untuk kehidupan keluarganya. Sepintas belum ada satu pun pengunjung pasar yang membeli buah-buahn ibu tersebut. Buah-buahan masih terlihat banyak. Walaupun begitu si ibu masih nampak tersenyum.

 

Adapun Biografi Barli Sasmitawinata secara ringkas :

  Barli Sasmitawinata lahir di Bandung pada tanggal 18 Maret 1921 dan meninggal di Bandung tanggal 8 Februari 2007.Barli mulai menggeluti dunia seni lukis ditahun 1935 saat kakak iparnya memintanya belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz pelukis asal Belgia yang sempat tinggal di Bandung.

 

  Belum puas mendapatkan ilmu dari Jos Pluimentz, ia kemudian belajar pada Luigi Nobili pelukis asal Italia. Di Studio ini Barli mulai berkenalan dengan Affandi. Perkenalan tersebut tidaklah menjadi angin lalu. Bersama Affandi , Hendra Gunawan, Soedarso dan Wahdi Sumanta Barli Sasmitawinata mendirikan “Kelompok Lima Bandung “ .Kelompok ini menjadikan hubungan mereka layaknya saudara. Kalau event melukis mereka selalu bersama-sama.

 

II.Keterampilan Berapresiasi

1.Pilih salah satu di antara 4 lukisan yang kamu kliping

2.Kemudian kemukakan hasil apresiasi kamu dengan tahapan yang benar untuk menyimpulkan makna lukisan.

 

Dari ke 4 lukisan di atas, saya tertarik dengan lukisan yang Pertama.

 

Dalam ke seharian kebetulan saya putri sulung dengan 2 bersaudara. Setelah melihat lukisan Kakak Beradik, saya teringat dengan ke 2 adik-adik saya yang masih duduk dibangku SMP dan SD. Keseharian mereka selalu berbagi tugas dalam pekerjaan di rumah. Ada yang menyapu halaman, mencuci piring. Ada juga mengiris-iris ubi kayu untuk diberi kepada hewan peliharaan ayam yang beberapa ekor di pelihara.

 

Ketika kedua orang tua sedang bekerja kami bertiga di rumah, saling mengingatkan sesama kakak adik. Sudah waktunya makan siang. Tolong menolong kami mempersiapkan makan siang.

Sambil menunggu orang tua pulang kerja, mengingatkan ke pada adik-adik apakah ada pekerjan rumah (PR) dari sekolah yang belum dikerjakan.

 

Tg Morawa, 23 Agustus 2021

AET



0 komentar: